BIASAKAN BERLARI, AKAN MENGHILANGKAN KEBIASAAN MEROKOK LHO

COVER GIRL - Manfaat olahraga, khususnya lari tidak saja mengurangi risiko penyakit saja. Untuk Anda yang tengah berusaha untuk berhenti merokok, lari dapat menjadi di antara terapi sehat guna menghilangkan kelaziman buruk tersebut.

Hasil riset dari University of British Columbia (UBC), mengindikasikan bahwa sejumlah 50,8 persen atau sebagian pengisap rokok yang menuntaskan program lari sekitar 10 pekan sukses berhenti merokok.

"Ini mengindikasikan bahwa kegiatan fisik bisa menjadi teknik untuk berhenti mengisap rokok dan semakin sukses bila dilaksanakan bersama-sama. Karena melakukannya sendiri paling sulit," kata Carly Priebe, seorang mahasiswa postdoctoral di UBC, seperti dikutip dari Indian Express.

Secara keseluruhan, temuan yang dirinci dalam jurnal Mental Health and Physical Activity, 168 pengisap rokok dari semua Kanada tercatat untuk program lari sekitar 10 pekan guna berhenti mengisap rokok pada 2016. 

Namun di pekan terakhir melulu tersisa 72 orang pengisap rokok yang masih bertahan mengekor program tersebut. Dari 72 orang tersebut, 37 orang di antaranya atau sekitar separuh dari jumlah peserta benar-benar berhasil berhenti mengisap rokok setelah diuji melewati tes karbon monoksida.

Dalam program ini, semua paserta menghadiri sesi mingguan yang terdiri dari instruksi lari, strategi berhenti merokok, disertai pekerjaan berjalan atau berlari di luar ruangan. Masing-masing peserta pun mempunyai akses guna konseling via telepon melewati saluran nasional.

Di samping itu, program ini pun menemukan adanya perbaikan kesehatan mental peserta, serta menurunkan kadar karbon monoksida sebesar nyaris sepertiga sekitar program berlangsung.

"Bahkan andai seseorang tidak bisa sepenuhnya berhenti, meminimalisir merokok sudah paling bagus bikin mereka. Sebagian besar peserta baru, andai berlari dapat menjadi unsur dari gaya hidup, maka ada guna kesehatan yang dapat menangkal sejumlah perilaku merokok," ujar Priebe.