PREDIKSI TREN FASHION 2018

COVER GIRL - Seiring hadirnya gaya baru di runway dunia, apa yang menjadi tren pada 2017 bakal* mulai bergeser dan perlahan tampak* usang. Dunia mode seperti membuat* aturan baru masing-masing tahunnya untuk para pencintanya. Pada 2018, fashion berkilau lebih didominasi dengan pemakaian gemstones, glitter, rhinestones, dan manik-manik serta segala sesuatu yang bercahaya dan berkilau dari atas ke bawah. Dengan kata lain, tidak saja pakaian, melainkan pun sepatu, tas, dan aksesori laksana topi. 

Seperti yang tampak dalam koleksi Ready To Wear Coach 1941 Spring 2018, di mana terdapat sejumlah glitter yang tumpah di dress maupun rok. Bahkan, heel yang sarat glitter abu-abu metalik juga terlihat melintas di runway. "Jangan malu, saatnya untuk berfoya-foya dengan mode melewati potongan gemerlap," ungkap Marina Larroude, Direktur Mode Barneys New York, dikutip Elle.

Di samping* itu, jeans ripped, legging, sabuk korset, dan gaun ketat kulit dirasakan tidak akan terlampau mewah pada fashion 2018. Sebagai gantinya, pakaian dengan jahitan klasik, laksana suits, dapat menjadi opsi gaya. Balutan mengindikasikan kesan pesona seksualitas tanpa terlampau vulgar. Dior, Lanvin, dan Dolce & Gabbana sudah menuangkan gagasan ini dan menunjukkan sekian banyak  jenis setelan yang dicocokkan dengan koleksi baru mereka. 

"Apakah kita* memilih setelan celana atau melulu memasangkan blazer pulang dengan kaus putih dan denim vintage, tampilan suits sudah menjadi canggih dan keren," kata Lisa Aiken, direktur fashion ritel di Net a Porter. 

Untuk aksesori, warna putih dirasakan masih mempunyai kekuatan besar dalam penampilan. Sementara sepatu putih pada kets maupun boots barangkali masih menjadi opsi yang praktis. "Tidak terdapat aturan di sini mengenai bagaimana seharusnya dipakai. Ini ialah trik styling yang bekerja dengan segalanya," ujar Lisa. 

Sebagai unsur dari panggung mode dunia, Indonesia pun dinyatakan mempunyai tren sendiri. Tentunya apa yang akan terbit tahun 2018 mengikuti suasana lingkungan sosial dan permasalahan politik. Seperti yang diungkapkan Advisory Board Indonesia Fashion Chamber (IFC) Taruna K Kusmayadi. Menurutnya, pemakaian tidak sedikit ornamen dan potongan girly dan gypsi bakal menginspirasi panggung fashion Indonesia. Apalagi, fashion Indonesia sudah lumayan terbuka dengan tren dari luar.

"Kita punya tren, namun tidak dapat tinggalkan tren luar, bila tidak (ikuti), produk anda nanti nggak dapat dijual," ucap Taruna. 

Konsumen bakal lebih suka bila produk Indonesia dapat menyesuaikan tren di negaranya. Bukan berarti meninggalkan identitas Indonesianya, kedekatan emosional dengan pasar luar pun perlu diperhatikan. Sedangkan, kejayaan modest wear tahun 2018 pun bakal tetap berlanjut, menilik banyaknya label dan desainer muda bermunculan. Terlebih, tren yang hadir sejauh ini masih melulu memperlihatkan potongan dasar. "Euforianya masih bakal terasa dan bakal lebih beragam. Tapi tidak sedikit tempat yang belum tergali sempurna," ungkapnya.